Takdir

Takdir manusia memang tidak ada yang tahu, itu menjadi rahasia Tuhan sebagai ujian buat manusia ketika hidup di dunia. Tidak ada yang mengetahui sebelumnya jika pada tanggal 28 September sekitar pukul 17.00 WIT atau hari Jum’at menjelang magrib telah terjadi gempa yang dahsyat dengan berkekuatan 7.4 SR dan selanjutnya disusul dengan gelombang tsunami dahsyat yang begitu cepat karena kecepatanya hamprir 500 km/jam sama dengan kecepatan mobil F1 ketika dipacu pada trek lurus, dan itu telah menghempas apapun yang berada di daratan sekitar garis pantai di kota Palu dan kabupaten Donggala Sulawesi Tengah.
Kota palu adalah kota yang sangat indah karena dikelilingi oleh bukit dan pegunungan disetiap sisinya seperti sebuah perahu raksasa, ditambah dengan keindahan dan keelokan teluk palu, maka tidak heran jika kota ini banyak dikunjungi wisatawan dari manapun. Sebenarnya ada kenangan saya yang belum terlupakan dibenak saya perihal kota palu, kebetulan pada sekitar akhir bulan Juli lalu saya dan rekan melakukan kunjungan kerja dalam rangka kegiatan pembinaan kearsipan untuk pengelola arsip di UPBJJ Universitas Terbuka Palu, selama berada disana kebetulan saya menginap di hotel Mercure selama empat malam, hotel ini sangat strategis karena lokasinya tepat berhadapan dengan pantai Talise dan jalan poros yang menghubungkan dengan Donggala, Jembatan Kuning yang juga salah satu ikon kota palu berada dekat hotel tersebut, namun pantai tersebut saat ini porak poranda diterjang tsunami karena hotel Mercure berhadapan langsung dengan teluk palu maka otomatis menjadi benteng pertama ketika tsunami menerjang akibatnya kondisi gedungnya juga rusak parah, kebetulan selama empat malam itu saya menempati kamar dilantai 4 sebelah kiri, namun saat ini kamar tersebut telah ambruk dan hancur. Untuk kantor UPBJJ UT palu memang sampai tulisan ini saya buat, saya tidak dapat informasi yang lengkap hanya dapat gambar dari grup whatsapp Kearsipan UT yang memperlihatkan kondisi gedung UPBJJ UT Palu yang amblas terutama di sebelah kanan gedung, begitu pula kondisi para pegawainya sampai saat ini, saya hanya bisa berdo’a dan berharap mereka dalam keadaan selamat sehat walafiat beserta keluarganya.
Ada satu lagi yang masih teringat oleh saya, pada suatu malam saya dan rekan saat itu makan malam di sebuah rumah makan yang memang banyak terdapat di sekitar pantai talise yang saat ini sudah hilang tersapu ombak tsunami, saya pesan ikan bakar dan sop ikan dan dilayani oleh pelayan rumah makan oleh 2 orang wanita muda sekita umur 17 tahunan, mereka melayani dengan ramah dan bersahabat dan mau diajak bercanda, disamping itu ada seorang ibu-ibu mungkin pemilik rumah makan atau ibunya.
Dalam peristiwa ini, kita tidak tahu takdir apa yang mereka alami, apakah mereka selamat atau telah tiada, saya hanya bisa berdoa semoga mereka selamat dan jikapun mereka telah tiada semoga amal baiknya diterima Allah SWT dan diampuni segala kekhilafannya, karena Allah SWT Tuhan yang Kuasa menguji manusia bisa dengan kesusahan juga bisa dengan kesenangan dengan tujuan untuk menjadi manusia yang banyak bersabar dan banyak bersyukur.

Image result for palu tsunami

Diterbitkan oleh

anwar

Nama saya Anwar, Unit Kerja Kantor Kearsipan UT, Jabatan Fungsional Arsiparis Ahli Muda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *